Jumat, 20 Februari 2009

80% kecelakaan kerja diakibatkan oleh perbuatan yang berbahaya!!

Industri konstruksi merupakan lapangan kerja yang mempunyai potensi bahaya yang tinggi. Masalah yang selalu timbul adalah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Kecelakaan kerja adalah :
1. Suatu kejadian nyata yang tidak diharapkan atau direncakan oleh korban pada saat pekerjaan berlangsung
2. Setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan
3. Kejadian atau peristiwa yang dapat menyebabkan orang mendapatkan kesulitan

Klasifikasi kecelakaan kerja menurut ILO :
1. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut type kecelakaan (Orang Jatuh, tertimpa, terbentur, terjepit, terkena radiasi, tersengat arus listrik dll)
2. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut benda (mesin, alat angkat dan sarana angkutan, perancah dll)
3. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut jenis luka-luka (retak, dislokasi, terkilir geger otak, luka dalam, sesak nafas dll)
4. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut lokasi luka (Kepala, leher, badan, tangan, tungkai dll)

Penyebab kecelakaan dibagi menjadi 2 golongan yaitu, perbuatan yang berbahaya (unsafe acts) dan keadaan berbahaya (unsafe condition) dari dua golongan ini menurut statistik yang dikeluarkan oleh ILO (2005), 80% kecelakaan disebabkan oleh perbuatan berbahaya (unsafe Acts) dan 20% yang disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe condition).

Oleh sebab itu sudah selayaknya kita yang menggantungkan hidupnya bekerja di industri konstruksi untuk selalu bercermin, " Apakah perilaku saya sudah aman dan tidak berbahaya ? "




Nyopir...? .....nelpon...?...JANGAN DONG..!!

Mengobrol di HP dan mengemudi bukanlah kombinasi yang pas, bahkan berisiko. Penyebabnya bukan karena mengemudi dengan satu tangan, tapi pecahnya konsentrasi pengemudi.Menggunakan HP ketika mengemudi meningkatkan risiko kecelakaan hingga empat kali. Kecelakaan yang berhubungan dengan penggunaan HP di Jepang, paling sering terjadi ketika pengemudi menerima telepon.Sejumlah negara telah melarang penggunaan HP ketika mengemudi. Meskipun penggunaan perangkat hands free masih di ijinkan. Letakkan HP dalam jangkauan tangan anda. Dengan demikian anda tidak perlu mengalihkan Bila HP berdering pada kondisi yang tidak memungkinkan, acuhkan saja dan biarkan voice mail menjawabnya. Atau mintalah teman perjalanan untuk menerima, sambil menyampaikan pesan bahwa anda akan menelepon kembali.- Hentikan pembicaraan bila pada situasi berbahaya. Hujan deras atau lalu lintas yang padat dapat berbahaya bila konsentrasi anda terpecah. Beritahu lawan bicara, bahwa anda sedang mengemudi dan hentikan pembicaraan.- Lihat situasi lalulintas. Bila mungkin janganlah melakukan pemanggilan ketika sedang mengemudi. Lakukan ketika mobil berhenti di lampu merah, atau bila perlu anda menepi sebentar.- Jangan terlibat dalam pembicaraan ‘berat’. Hentikan pembicaraan bila isinya membuat anda emosi atau stress. Pembicaraan seperti ini cenderung mengganggu konsentrasi dalam mengemudi.- Gunakan HP pada kondisi darurat. Jika terjadi kecelakaan, mobil rusak atau ada kejahatan, HP bisa sangat membantu.

Aktivitas Kerja Minggu ini 16 - 22 Feb'09

North Area
1. Coating & Sanblasting in GS 4 & in GS 5
2. Safety In Design in GS 4, GS 6, 5C-83, 3E-92 & 4D-18
3. Chipping concrete in GS 4
4. Borrow Pit in 5C-47
5. Repair Land Slide in 4C-38
6. Install Scaffolding in Area 5 & 6
7. Replacement 6" prod. line 2E-83
8. Install 10" waterline
9. Pouring concrete in GS 6
10. Repair surge tank in GS 6
11. Road Improvement 1D-Block

Kamis, 19 Februari 2009

Leading Incidator Program

Leading Indicator Program adalah sarana informasi tentang pencapain kerja department HES. Leading Indicator program harus dibaca secara utuh karena disamping data-data statistic didalam sebuah leading indicator program harus ada frekuensi dan objektivitas program disamping program measures (goal). program measures adalah target yang ditetapkan berdasarkan perencanaan awal dari suatu pekerjaan. Untuk menetapkan program measures dibutuhkan data-data awal seperti perencanaan hari kerja, tenaga kerja yang akan diserap dan vehicle/equipment/tools yang akan digunakan. Seringkali didalam pelaksanaan kerja program measure yang sudah ditetapkan tersebut tidak tercapai karena perencanaan awal yang tidak sama dengan aktual di lapangan, itu bukan berarti kegagalan pada salah satu program kerja HES. Pada saat akhir project, idealnya laporan HES berisi mengenai catatan-catatan dari leading indicator program secara objective dan transparans sehingga dapat menjadi sarana evaluasi dan pembelajaran bagi kerja berikutnya.

TATA LETAK BEJANA OKSIGEN & ACETELYNE


Dalam pekerjaan konstruksi khususnya untuk area fabrikasi pemakaian cutting torch, Oksigen dan Acetelyne tidak dapat dipisahkan. Sering kali ditemui tata cara peletakan tabung-tabung yang beresiko bahaya. Bejana tabung Oksigen dan Acetelyne selalu berada dalam posisi yang berdekatan sehingga sering kali bejana tersebut bersentuhan. Tabung Oksigen dan Acetelyne harus dalam posisi berdiri terkunci. Penggunaan tali atau sejenis bahan yang mudah terbakar sering kali menjadi sarana untuk mengikat atau mengunci kedua bejana tabung tersebut.

BEKERJA DI DEPARTMENT HES

Bekerja di Department HES bukan hanya mencari uang tetapi juga mencari pahala......